Transportation and Logistic

Sewaktu Rizki masuk ke tingkat 2, UBC Sauder dan mulai fokus kepada pilihan studi, kami pernah berdiskusi, "Kamu nanti mau berprofesi sebagai apa mas, setelah nanti lulus..?".

Di UBC Sauder, Faculty of Commerce, ada 5 pilihan utama : Finance, Accounting, Marketing,  Property, dan Operation & Logistic. Kira-kira waktu itu Rizki harus memilih fokus ke jurusan apa, yang akan berkorelasi erat dengan pilihan mata kuliah di tingkat berikutnya.

Setahu saya, Rizki cukup kuat dalam hal numbers. Maksud saya ketika ia di SMA, nilai matematika, fisika dan sejenisnya terkait perhitungan angka-angka, dia selalu memperolah nilai diatas rata-rata dan selalu menerima award dari sekilahnya di Global Jaya. Jadi saya pikir dia akan memilih Finance atau Accounting saat kuliah di UBC.

Ternyata, tebakan saya salah total. Dia memilih jurusan Operation dan Logistic. Alasan yang ia sampaikan ke saya tentang pilihan OpLog tersebut adalah :

1. Operation & Logistic juga terkait dengan perhitungan numbers, walaupun tidak sekuat Finance atau Accounting. Dia jelas akan menghindari jurusan marketing, karena tidak memiliki passion berjualan seperti bapaknya. Selain itu Rizki juga kuat dalam hal analitik, dalam mengolah numbers menjadi sebuah keputusan, jadi kira-kira akan cocok lah dengan ilmu-ilmu OpLog yang akan dipelajarinya lebih mendalam.

2. Alasan kedua, ini OpLog ini bukan pilihan mainstream anak-anak UBC Sauder. Jumlah muridnya selalu paling sedikit dibandingkan dengan jurusan lainnya. Jadi, dia pikir dengan memilih OpLog, maka dia akan bisa lebih intens belajar dari profesornya dibandingkan jika ia memilih jurusan mainstream seperti Finance atau Accounting.

3. Ini yang menarik, Rizki melihat bahwa salah satu masalah besar di Indonesia adalah kelangkaan ahli-ahli logistic dan supply chain, yang membuat distribusi menjadi beban terbesar bagi produk-produk Indonesia. Dia berfikir, suatu saat bila harus kembali ke tanah air, ia bisa berkontribusi pada salah satu hal yang paling dibutuhkan Indonesia.

4. Dia juga melihat, dunia akan banyak berubah dalam tatacara perdagangan dan distribusi fisik barang. Sambil becanda, dia mengatakan "Profesi2 lain mungkin bisa digantikan dengan teknologi Artifical Intelligence, tapi memindahan barang dari satu titik ke titik lain, tidak bisa digantikan, kecuali nanti ada teknologi teleport kayak di film2".

Akhirnya dia mantab memilih jurusan OpLog sampai sekarang di tingkat 4 dan sebentar lagi mau lulus. Yang membuat saya bangga, ia pun ternyata bisa berprestasi dibidang yang dipilihnya, terbukti dia bisa memperoleh award dan tambahan uang saku dari award di bidang logistik itu.

Ini adalah award baru ke sekian kalinya, dan baru ia terima di bulan awal Maret 2021. Dia  nggak bilang-bilang ke saya tentang award itu, dan saya pun tahunya saat membuka Linkedin nya.

Ketika saya bertanya, "Kamu dapat award baru lagi yaa.., kok nggak bilang-bilang ayah.." Sambil males-malesan ia menjawab "Iya yah... alhamdulliah. Aku nggak bilang pas terima announcement award, soalnya nanti pasti ayah nulis-nulis panjang lebar di Facebook".

"Haha.. ayah menulis, bukan untuk pamer2. Mungkin ada sih kebanggaan untuk pamer prestasi anak ayah, tapi lebih dari itu, ayah ingin memberikan inspirasi kepada orang tua dan anak-anak Indonesia yang lain, bahwa kalian ini adalah generasi hebat yang bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain. Kalian akan bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, asalkan tahu cara melakukannya!.", begitu jawab saya.

Mudah-mudahan Rizki tidak ngomel membaca tulisan saya ini, karena awardnya dia terima sudah lebih dari 3 minggu yll.

Transportation and Logistic

Sewaktu Rizki masuk ke tingkat 2, UBC Sauder dan mulai fokus kepada pilihan studi, kami pernah berdiskusi, "Kamu nanti mau berprofesi sebagai apa mas, setelah nanti lulus..?".

Di UBC Sauder, Faculty of Commerce, ada 5 pilihan utama : Finance, Accounting, Marketing,  Property, dan Operation & Logistic. Kira-kira waktu itu Rizki harus memilih fokus ke jurusan apa, yang akan berkorelasi erat dengan pilihan mata kuliah di tingkat berikutnya.

Setahu saya, Rizki cukup kuat dalam hal numbers. Maksud saya ketika ia di SMA, nilai matematika, fisika dan sejenisnya terkait perhitungan angka-angka, dia selalu memperolah nilai diatas rata-rata dan selalu menerima award dari sekilahnya di Global Jaya. Jadi saya pikir dia akan memilih Finance atau Accounting saat kuliah di UBC.

Ternyata, tebakan saya salah total. Dia memilih jurusan Operation dan Logistic. Alasan yang ia sampaikan ke saya tentang pilihan OpLog tersebut adalah :

1. Operation & Logistic juga terkait dengan perhitungan numbers, walaupun tidak sekuat Finance atau Accounting. Dia jelas akan menghindari jurusan marketing, karena tidak memiliki passion berjualan seperti bapaknya. Selain itu Rizki juga kuat dalam hal analitik, dalam mengolah numbers menjadi sebuah keputusan, jadi kira-kira akan cocok lah dengan ilmu-ilmu OpLog yang akan dipelajarinya lebih mendalam.

2. Alasan kedua, ini OpLog ini bukan pilihan mainstream anak-anak UBC Sauder. Jumlah muridnya selalu paling sedikit dibandingkan dengan jurusan lainnya. Jadi, dia pikir dengan memilih OpLog, maka dia akan bisa lebih intens belajar dari profesornya dibandingkan jika ia memilih jurusan mainstream seperti Finance atau Accounting.

3. Ini yang menarik, Rizki melihat bahwa salah satu masalah besar di Indonesia adalah kelangkaan ahli-ahli logistic dan supply chain, yang membuat distribusi menjadi beban terbesar bagi produk-produk Indonesia. Dia berfikir, suatu saat bila harus kembali ke tanah air, ia bisa berkontribusi pada salah satu hal yang paling dibutuhkan Indonesia.

4. Dia juga melihat, dunia akan banyak berubah dalam tatacara perdagangan dan distribusi fisik barang. Sambil becanda, dia mengatakan "Profesi2 lain mungkin bisa digantikan dengan teknologi Artifical Intelligence, tapi memindahan barang dari satu titik ke titik lain, tidak bisa digantikan, kecuali nanti ada teknologi teleport kayak di film2".

Akhirnya dia mantab memilih jurusan OpLog sampai sekarang di tingkat 4 dan sebentar lagi mau lulus. Yang membuat saya bangga, ia pun ternyata bisa berprestasi dibidang yang dipilihnya, terbukti dia bisa memperoleh award dan tambahan uang saku dari award di bidang logistik itu.

Ini adalah award baru ke sekian kalinya, dan baru ia terima di bulan awal Maret 2021. Dia  nggak bilang-bilang ke saya tentang award itu, dan saya pun tahunya saat membuka Linkedin nya.

Ketika saya bertanya, "Kamu dapat award baru lagi yaa.., kok nggak bilang-bilang ayah.." Sambil males-malesan ia menjawab "Iya yah... alhamdulliah. Aku nggak bilang pas terima announcement award, soalnya nanti pasti ayah nulis-nulis panjang lebar di Facebook".

"Haha.. ayah menulis, bukan untuk pamer2. Mungkin ada sih kebanggaan untuk pamer prestasi anak ayah, tapi lebih dari itu, ayah ingin memberikan inspirasi kepada orang tua dan anak-anak Indonesia yang lain, bahwa kalian ini adalah generasi hebat yang bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain. Kalian akan bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, asalkan tahu cara melakukannya!.", begitu jawab saya.

Mudah-mudahan Rizki tidak ngomel membaca tulisan saya ini, karena awardnya dia terima sudah lebih dari 3 minggu yll.